Minggu, 22 Desember 2013

OTOT ORIGO INSERSIO DAN OTOT BERPASANGAN



Bagi teman-teman yang membutuhkan bahan pembelajaran untuk tugas kuliah , semoga ini menjadi bermanfaat bagi teman -teman .

OTOT ORIGO DAN INSERSIO DALAM TUBUH 

Berdasarkan perlekatannya dibedakan  menjadi :
1.  Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi. Otot berasal dari pertengahan facies anterior dari badan tulang radius dan membrana interossea antara radius dan ulna.
2.  Insersio
Otot berakhir di basis tulang ibu jari. Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
Otot Berpasangan
Otot bekerja berpasangan untuk mendorong terjadinya gerakan. Sebagai misal, pada manusia otot-otot bisep dan trisep bekerja berlawanan. Kerja kedua macam otot ini bersifat antagonis. Ujung otot bisep melekat pada tulang belikat yang merupakan bagian yang tidak bergerak (origo). Ujung lainnya melekat pada tulang pengumpil, yang merupakan tulang yang digerakkan (insersio). Otot-otot trisep melekat pada tulang yang dan belikat (origo). Ujung lainnya melekat pada tulang hasta (insersio). Dalam hal ini tulang hasta adalah bagian yang bergerak. Radius Otot bisep disebut juga sebagai fleksor, karena otot ini membengkokkan sendi. Saat bisep berkontraksi, otot ini menarik tulang pengumpil sehingga membengkokkan sendi engsel pada siku. Untuk meluruskan tangan, terjadi proses sebaliknya. Saat otot trisep berkontraksi, tulang hasta ditarik ke arah bawah, dan bisep berelaksasi. Hasilnya tangan menjadi lurus. Otot trisep disebut sebagai ekstensor karena meluruskan sendi. Dua macam otot bisa bekerja tidak berlawanan atau bersifat sinergis. Contoh dari otot-otot sinergis adalah otot bisep dengan otot lengan bawah. Kedua macam otot ini sama-sama berkontraksi saat lengan membengkok .
Otot Kepala dan  Leher Otot Kepala
Otot kepala dapat dikelompokkan menjadi 4 grup utama jika dikaitkan dengan  embriologi (ontogeni), penyarafan, dan fungsi (lihat Tabel bawah).
Grup otot
Asal
penyarafan
1. Otot mastikasi (mengunyah)
Arkus faringeus pertama
Rami mandibula N. Trigeminus (NC V)
2. Otot mimik  Otot faring dan palatine
Arkus faringeus keduaArkus faringeus ketiga dan keempat
N. facialis (NC VII)N. Glosofaringeus (NC IX) dan Vagus (NC X)
3. Otot laring Otot bola mata luar
Arkus faringeus keenamSomit preotic (hipotetik)
N. Vagus (NC X)N. Oculomotorius (NC III), Trochlearis (NC IV) dan Abducent (NC VI)
4. Otot lingualis
Somites postotic (Hipotetik)
N. Hypogllosus (NC XII)
Kelompok Otot TrigeminalisKelompok otot trigeminalis merupakan kelompok otot yang disarafi oleh rami mandibularis N. Trigeminus (NC V) atau nervi mandibularis. Otot ini meliputi otot mastikasi (mengunyah), m. mylohyoideus, dan m. tensor veli palatini pada langit-langit lunak.Otot mastikasi meliputi:
  1. M. temporalis. Origo luas pada permukaan lateral cranii, dan menguncup menuju insersio pada processus coronoideus mandibula. Fungsi utamanya menarik rahang bawah ke atas (gerakan seperti gunting).
  2. M. masseter. Menempati bagian lateral mandibula. Origonya dari daerah maxillaris kepala dan archus zygomaticus. Insersionya lebar pada mandibula agak di belakang. Otot ini sering multipenatus yang dipisahkan oleh tendo yang kuat. Arah serabut otot berbeda-beda dengan fungsi yang berbeda pula. Sebagian serabut menarik rahang bawah ke depan, dan lainnya menarik ke belakang. Tetapi fungsi secara umum adalah menarik rahang bawah ke atas dan ke sisi yang aktif. Saat mastikasi, pada satu waktu, kontraksinya terbatas pada satu sisi yang aktif saja.
  3. M. pterygoideus. Otot ini berada di sisi medial mandibula. Berorigo pada daerah pterygopalatine kepala menuju medial mandibula. Otot ini terbagi dua yaitu bagian lateral (kecil) dan bagian medial (lebih besar). Beberapa serabut otot bagian lateral dilekatkan ke discus articularis, dan berfungsi membantu mengontrol pergerakan rahang bawah. Tetapi fungsi utama otot pterygoideus adalah mengangkat rahang bawah dan menarik ke dalam dengan sedikit gerakan ke depan secara bersamaan. Pada spesies yang membutuhkan gerakan rahang bawah transversus, m. masseter dan lawannya m. pterygoideus mungkin membentuk satu pasangan fungsional.
  4. M. digastricus. Membuka mulut merupakan fungsi utama m. digastricus, selain dibantu oleh gaya gravitasi. M. digastricus berjalan dari kepala, melewati bagian belakang persendian temporomandibularis, menuju angulus mandibula. Otot ini tersusun ata dua venter. Venter rostralis disarafi oleh rami mandibularis  n. trigeminus atau n. mandibularis, dan venter caudalis disarafi oleh n. facialis. Hal ini mengindikasikan otot digastricus berasal dari lapisan mesodemis dua arkus faringeus pertama.